Keinginan karir kita dimasa depan

Keinginan karir kita dimasa depan

  Semua orang secara sadar ataupu tidak sadar, sebenarnya mempunyai keinginan atau cita- cita untuk menjadi orang yang sukses dimasa depannya. Setiap orang mempunyai keinginan yang berbeda – beda dan salah satunya saya sendiri memiliki keinginan atau cita-cita saya banyak sekali dan selalu berubah-ubah, pada akhirnya mennemukan keinginnan atau karir kita di masa depan .

Pas Sd sampai sekarang, saya keinginan memiliki Po bus sendiri yang bernama “Rini indah”. kenapa saya keinginan atau cita –cita memiliki po bus, karena saya suka naik bus pergi kemana saja jarak dekat ataupun jarak yang jauh, selalu naik bus, dan saya juga merasakan fasilitas bus antar daerah,propinsi atau kota kurang memadai dan penuh desak- desakan didalamnya, itu salah satunya saya keinginan saya memiliki po bus yang dengan tarif terjangkau dengan masyarakat dan fasilitas yang nyaman bagi penumpangnya.

Selain itu, keinginan saya yang kedua adalah membangun panti asuhan yang kreatif, dengan fasilitas yang memadai untuk pendidikan baik secara agama ataupun pendidikan formal  kamar yang nyaman , ruang bermain untuk anak-anak dan  mandiri yang tak perlu meminta sumbangan di lampu merah atau meminta- minta rumah kerumah dengan membawa kotak amal.
Ini lah keinginan saya di masa depan mudah- mudahan keinginan saya dijabah oleh allah swt dan dapat memberikan manfaat kepada semua orang yang kenal ataupun yang tidak dikenal

Sistem Informasi di Bidang Psikologi dan Penerapannya (Tugas 2)

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

 

Aspek psikologis dalam perkembangan Organisasi berbasis Sistem Informasi Psikologi didefinisikan sebagai kajian ilmiah tentang tingkah laku dalam proses mental organisasi. Aspek psikologi sebenarnya lebih mengarah kepada manusia sebagai pengguna sistem informasi yang ada. Informasi disini saya ambil contoh tentang penggunaan komputer beserta aplikasinya dalam bidang psikologi itu sendiri. Salah satu contohnya yaitu pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu, contoh lainnya adalah dalam penggunaan software dari microsoft office, dimana yang dahulunya kita harus memakai mesin ketik untuk membuat surat atau membuat tulisan agar terlihat rapih, tapi sekarang berkat adanya komputer dan system informasi maka pekerjaan kita untuk membuat surat atau tulisan yang lain lebih cepat dan bahkan lebih rapih.

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan- keputusan yang akan datang. Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus : a. Akurat, tetap pada waktunya, relevan. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda

Salah satu contoh yang beguna sistem informasi dalam psikologi yaitu dalam konseling yang di sebut e-counseling yang memudahkan antara konselor dengan klien yang membuat lebih efisien kalau si klien terpisahkan jarak antara konselor.

Sumber

https://pungkasanugrahutami.wordpress.com/2012/10/01/sistem-informasi-psikologi/

http://winieindriawati.blogspot.co.id/2014/10/sistem-informasi-psikologi.html

 

SISTEM INFORMASI & PENERAPAN MANAJEMEN

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat maju, mengakibatkan perubahan-perubahan dalam hidup sangat cepat terutama di dalam bidang informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dari semua tempat, semua aspek dan kegiatan yang telah terhimpun, terolah, tersimpan dan tersebarkan dengan cepat

Aplikasi pengolahan informasi dalam berbagai bidang sering disebut dengan istilah SIM (Sistem Informasi Manajemen,  SIM berasal dari bahasa Inggris yang jika d terjemahkan berarti bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang mencakup pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan suatu masalah bisnis di antaranya biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.

Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:

  1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
  2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
  3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
  4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
  5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)

SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput

Faktor-faktor yang menyebabkan SIM kurang berkembang dalam organisasi/ perusahaan

Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :

  1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
  2. Kurangnya perencanaan yang memadai
  3. Kurang personil yang handal
  4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Untuk meraih keberhasilan dalam pengembangan SIM, perlu diperbaikinya system lama, terutama jika disebabkan beberapa hal berikut ini,

  1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di system yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
  2.  Ketidak beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
  3. Pertumbuhan organisasi Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
  4.  Untuk meraih kesempatan-kesempatan Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
  5.  Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah

sumber

http://adhikajuansyah.blogspot.co.id/2013/04/penerapan-sistem-informasi-manajemen.html

http://agitapratiwimda2011.blogspot.co.id/2014/01/penerapan-pengembangan-sistem-informasi.html

CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Terapi Keluarga

A. Pengertian Terapi Keluarga
Terapi keluarga merupakan proses bantuan kepada individu dengan melibatkan para anggota keluarga lainnya dalam upaya memecahkan masalah yang dialami. Terapi keluarga dapat dilakukan untuk permasalahan dan ketidaknyamanan yang sumbernya lebih banyak berasal dari keadaan keluarga. Terapi keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami perilaku, perkembangan simtom dan cara pemecahannya. Terapi keluarga dapat dilakukan sesama anggota keluarga dan tidak memerlukan orang lain, terapis keluarga mengusahakan supaya keadaan dapat menyesuaikan, terutama pada saat antara yang satu dengan yang lain berbeda

B. Cara Melakukan Terapi Keluarga
Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase 1 perjanjian, fase 2 kerja, fase 3 terminasi.

1. Fase Perjanjian
Perawat dan klien mengembangkan hubungan saling percaya, isu-isu keluarga diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama.
2. Fase Kerja
Keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota keluarga, eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga, peraturan-peraturan yang selama ini ada.
3. Fase Terminasi
Di mana keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani untuk mencapai tujuan terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan dapat mempertahankan perawatan yang berkesinambungan.

C. Manfaat Terapi Keluarga
Manfaat untuk pasien yaitu mempercepat proses kesembuhan melalui dinamika kelompok atau keluarga. Memperbaiki hubungan interpersonal pasien dengan tiap anggota keluarga atau memperbaiki proses sosialisasi yang dibutuhkan dalam upaya rehabilitasinya.
Manfaat untuk keluarga yaitu memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing – masing anggota keluarga lebih baik.

D. Kasus-Kasus yang Diselesaikan dalam Terapi Keluarga
Pada terapi keluarga kasus yang diselesaikanantara lain, kenakalan remaja, hubungan perkawinan, hubungan ketidakharmonisan antara anak dan orang tua, prestasi belajar pada anak, masalah antara saudara.

E. Contoh Kasus yang Menggambarkan terapi Keluarga
Kasus Akhir-akhir ini banyak keluarga terganggu oleh berbagai masalah seperti masalah ekonomi, perselingkungan, kejenuhan, munurunnya kewibawaan orang tua karena mereka memperlihatkan prilaku yang kurang terpuji seperti mabuk-mabukan, berjudi sehingga membuat suami istri saling bermusuhan. Kebanyakan kasus-kasus seperti ini diajukan ke Pengadilan Agama yang menyelesaikan kasus-kasus keluarga hanya berdasar agama saja tanpa dianalisis dari sisi psikologis, yaitu seberapa jauh Konseling yang membuat Perkawinan sebagai Salah Satu Upaya Membentuk Keluarga Bahagia perkembangan emosi suami istri yang bermasalah itu dapat mengancam keutuhan sebuah keluarga, disisi lain bagaimana komunikasi yang diciptakan sehingga timbul persoalan-persoalan kesalahpahaman diantara masing-masing pihak. Dari sinilah diusahakan agar masing-masing suami-istri itu dapat mengungkapkan perasaan, kemarahan, kesedihan, kekesalan, keterhinaan dan keterancaman.Ungkap seluasluasnya sehingga dia kembali normal. Jika hal ini terjadi maka akan muncul pikiran sehatnya. Dia akan ingat anak-anak akibat perceraian yaitu yang akan menderita adalah anak-anak, jika terjadi permufakatan maka perceraian dapat dihindarkan. Dari sinilah maka konseling perkawinan sebagai salah satu upaya untuk memberikan bantuan sehingga dapat terwujud keluarga bahagia.

Daftar Pustaka

Mashudi, Farid. (2012). Psikologi Konseling. Jogjakarta. IRCiSoD
Mindrewati. (2014). Penerapan Konseling Keluarga dalam Menangani Permasalahan Siswa Terlambat.
Laela, F.N. (2012). Konseling perkawinan sebagai salah satu upaya membentuk keluarga bahagia. Jurnal bimbingan dan konseling islam, vol.02, No. 01, 112-122

NAMA : AHMAD TAUFIQ CAESAR
NPM : 10512488
KELAS : 3 PA 12

Komunikasi Dalam Manajemen

Komunikasi dalam Manajemen

  1. Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa non-verbal.

Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :

  1. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
  2. Bernard Barelson & Garry A. Steiner, Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
  3. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut.

B . Proses Komunikasi

Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
1. Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
2. Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
3. Pesan (Massage) adalah pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
4. Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
5. Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
6. Penafsiran Kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
7. Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.

  1. Hambatan komunikasi

Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :

  1. Status effect

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

  1. Semantic Problems

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

  1. Perceptual distorsion

Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

  1. Cultural Differences

Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

  1. Physical Distractions

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

  1. Poor choice of communication channels

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

  1. No Feed back

Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

  1.    Komunikasi Interpersonal Efektif  dalam Organisasi yang mencakup Componential & Situational

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)

Menurut Effendi, komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antar komunikator dengan komunikan, dimana komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis yaitu berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :

  1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
  2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
  3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

Komunikasi interpersonal efektif adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung.

Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential & situational, yaitu :

Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.

  1. Componential

Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.

  1. Situasional

Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

  1. Model Pengolahan Informasi Dalam Komunikasi Yang Menacakup :
  1. Rational

Proses informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses pembelajaran proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk dalam kesadaran manusia melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan. informasi masuk ke kesadaran manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan alasan tersebut, maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media visual, dan media audiovisual (gabungan media audio dan visual). Belakangan berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan secara serentak lebih dari pada satu media dalam proses komunikasi, informasi dan pembelajaran. Konsep multimedia didasarkan atas pertimabangan bahwa penggunaan lebih dari pada satu media yang menyentuh banyak indera akan membuat proses komuniakasi termasuk pembelajaran lebih efektif. Dalam proses komunikasi atau proses informasi (dan juga proses pembelajaran) sering dijumpai masalah atau kesulitan. Beberapa masalah dalam proses komunikasi misalnya :

Ditinjau dari pihak siswa kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan panca indera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang dipelajari, Di tinjau dari pendidikan, misalnya pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan. Di tinjau dari pesan atau materi yang disampaiikan, misalnya materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlalu kecil, abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh.

  1. Limited capacity
  2. Expert
  3. Cybernetic

f. Model interaktif manajemen.

  1. Confidence

Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.

  1. Immediacy

Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan

  1. Interaction management

Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan

  1. Expressiveness

Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.

  1. Other-orientation

Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.

SUMBER

http://alvi-novianty.blogspot.com/2014/01/komunikasi-dalam-manajemen.html

http://fnibrass.blogspot.com/2014/01/komunikasi-dalam-manajemen-definisi_10.html

http://onengaisimas.blogspot.com/2015/01/nama-vidya-apriliani-kelas-3pa10-npm.html

https://ajengjiwapangestu.wordpress.com/2014/01/15/komunikasi-dalam-manajemen/

 

Empowerment, Strees dan Konflik

Definisi Empowerment

Empowerment, merupakan istilah yang cukup populer dalam bidang manajemen khususnya manajemen Sumber Daya Manusia. Banyak penafsiran tentang empowerment. Dan salah satu penafsiran yang dikenal oleh sebagian besar dari kita adalah empowermentsebagai pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan. Empowerment , yaitu upaya mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat..Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian tentunya diharapkan memberikan peranan kepada individu bukan sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku atau aktor yang menentukan hidup mereka sendiri.

Secara umum pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses sosial multi-dimensional yang membantu penduduk untuk mengawasi kehidupannya sendiri. Pemberdayaan itu merupakan suatu proses yang memupuk kekuasaan (yaitu, kemampuan mengimplementasikan) pada individu, untuk penggunaan bagi kehidupan mereka sendiri, komunitas mereka, dengan berbuat mengenai norma – norma yang mereka tentukan. (Page & Czuba, 1999:3).

Richard Carver, Managing Director dari Coverdale Organization mendefinisikan empowerment sebagai mendorong dan membolehkan seseorang untuk mengambil tanggung jawab secara pribadi untuk meningkatkan atau memperbaiki cara-cara menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kontribusi dalam pencapaian sasaran organisasi. Empowerment memerlukan penciptaan budaya yang mendorong pegawai dalam setiap tingkatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan membantu pegawai untuk percaya diri dan kemampuan untuk melakukan perubahan.

Selain pengertian yang telah disampaikan oleh Richard Carver, ada beberapa pengertian atau pemahaman lain tentang empowerment. Namun semua definisi yang ada secara prinsip memiliki kesamaan yaitu bahwaempowerment mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  • Adanya pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab untuk membuat keputusan yang didukung oleh sumber daya yang memadai.
  • Adanya kontrol atas pelimpahan kewenangan dari manajemen.
  • Adanya penciptaan lingkungan agar pegawai dapat memanfaatkan kemampuan atau kompetensinya secara maksimum untuk mencapai sasaran organisasi.

Tujuan empowerment

Merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya.

Tujuan dari pemberdayaan atau empowerment adalah untuk  membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Kemandirian masyarakat adalah kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan mengerahkan sumberdaya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut.

~        Kunci efektif Empowerment

Konsep pemberdayaan (empowerment), menurut Friedmann muncul karena adanya dua primise mayor, yaitu “kegagalan” dan “harapan”. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model pembangunan ekonomi dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan, sedangkan harapan muncul karena adanya alternatif-alternatif pembangunan yang memasukkan nilai-nilai demokrasi, persamaan gender, peran antara generasi dan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Dengan dasar pandangan demikian, maka pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada masyarakat, sehingga pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan dan pengamalan demokrasi.

Selanjutnya Friedmann dalam Prijono dan Pranaka (1996) menyatakan bahwa kekuatan aspek sosial ekonomi masyarakat menjadi akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu suatu rumah tangga yaitu informasi, pengetahuan dan ketrampilan, partisipasi dalam organisasi dan sumber-sumber keuangan, ada korelasi yang positif, bila ekonomi rumah tangga tersebut meningkatk aksesnya pada dasar-dasar produksi maka akan meningkat pula tujuan yang dicapai peningkatan akses rumah tangga terhadap dasar-dasar kekayaan produktif mereka.

Empowerment, Stress dan Konflik

  1. Definisi Empowerment

Empowerment adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan yang bersifat “people centered, participatory, empowering, and sustainable” (Chambers, 1988).

  1. Kunci elektabilitas empowerment

dalam manajemen Empowerment memerlukan individu bertanggung jawab dalam menyiapkan keseluruhan tugas. Pekerja bertanggung jawab sepenuhnya kepada tugasan atau kuasa yang telah diserahkan kepadanya. Terutaman dari sudut interaksi dan kebergantungan dengan pihak lain dalam organisasi (Besterfield, D.H et al. 2003:96).

  1. Pengertian stress

stress adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu yang dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.

  1. Sumber-Sumber Stress pada manusia Sumber-sumber potensi stres:
  2. Faktor lingkungan Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi.Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
  3. Faktor organisasi Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya.Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
  4. Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja (Stressor) Karyawan Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi. Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres. Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
  5. Faktor pribadi Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.
  6. Pendekatan Stres Menurut Robbins, (2002: 311-312), ada dua pendekatan dalam mengatasi stres, yaitu:

1)      Pendekatan individual  Seorang karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stresnya. Strategi individu yang telah terbukti efektif adalah: Teknik manajemen waktu,  Meningkatkan latihan fisik, Pelatihan pengenduran (relaksasi),  jaringan dukungan sosial.

2)      Pendekatan Organisasional Beberapa faktor yang menyebabkan stress terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dikendalikan oleh manajemen. Strategi yang digunakan:

  1. Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
  2. Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
  3. Perancangan ulang pekerjaan
  4. Peningkatan keterlibatan kerja
  5. Perbaikan komunikasi organisasi
  6. Penegakkan program kesejahteraan korporasi
  7. Definisi Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

  1. Jenis-jenis Konflik
  2. Konflik Dilihat dari Fungsi Berdasarkan fungsinya, Robbins (1996:430) membagi konflik menjadi dua macam, yaitu: konflik fungsional (Functional Conflict) dan konflik disfungsional (Dysfunctional Conflict). Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok. Sedangkan konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok. Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebutdikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional.
  3. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik, Stoner dan Freeman (1989:393) membagi konflik menjadi enam macam, yaitu:

–          Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya.

–          Konflik antar-individu (conflict among individuals). Terjadi karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan individu yang lain.

–          Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma – norma kelompok tempat ia bekerja.

–          Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization). Konflik ini terjadi karena masing – masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya.

–          Konflik antar organisasi (conflict among organizations). Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama.

–          Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among individuals in different organizations). Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif bagi anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer public relations yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.

  1. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi, Winardi (1992:174) membagi konflik menjadi empat macam, dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut:
  2. Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan bawahan.
  3. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
  4. Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.
  5. Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di atas, ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan oleh Schermerhorn, et al. (1982), yang membagi konflik atas: substantive conflict, emotional conflict, constructive conflict, dan destructive conflict.
  6. Proses Konflik

1)      oposisi atau ketidakcocokan potensial

2)      kognisi dan personalisasi

3)      maksud

4)      perilaku; dan

5)      hasil

Oposisi atau ketidakcocokan potensial adalah adanya kondisi yang mencipta-kan kesempatan untuk munculnya koinflik. Kondisi ini tidak perlu langsung mengarah ke konflik, tetapi salah satu kondisi itu perlu jika konflik itu harus muncul. Kondisi tersebut dikelompokkan dalam kategori: komunikasi, struktur, dan variabel pribadi. Komunikasi yang buruk merupakan alasan utama dari konflik, selain itu masalah-masalah dalam proses komunikasi berperan dalam menghalangi kolaborasi danmerangsangkesalahpahaman. Struktur juga bisa menjadi titik awal dari konflik. Struktur dalam hal ini meliputi: ukuran, derajat spesialisasi dalam tugas yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi, kecocokan anggotatujuan, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok-kelompok.

Sumber:

http://dyahanggraeni.blogspot.com/2014/01/empowerment-stres-dan-konflik-dalam.html

https://agammainforce111.wordpress.com/2013/12/19/empowerment-stres-konflik/

http://amaliakusuma61.blogspot.com/2014/11/tugas-portofolio-3-psikologi-manajemen.html

http://ekafnuraeni.blogspot.com/2014/11/tugas-ke-3-psikologi-manajemen.html

http://deaalliqafitri.blogspot.com/2014/01/definisi-empowerment-stress-dan-konflik.html

Actuating dalam manajemen

  • DEFINISI ACTUATING

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :

  1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
  2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
  3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
  4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
  5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis

Penggerakan atau Actuating mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi manajemen lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi manajemenyang lain baru efektif.
Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.
Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Menurut Arifin Abdul Rahman, bahwa penggerakan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja.
Pada dasarnya menggerakan orang lain bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menggerakanya dituntut bahwa manajemen hendaklah mampu atau seni untuk menggerakan orang lain. Kemempuan atau seni menggerakan orang lain itu disebut kepemimpinan atau leadership.

Prinsip Actuating dalam Manajemen

Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:

  1. Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.

  1. Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.

  1. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

  1. PENTINGNYAACTUATING

    Fungsiactuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-manusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

    3. PRINSIP ACTUATING

    Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahan dalam melakukanactuating, yaitu :

  • Prinsip mengarah kepada tujuan : Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
  • Prinsip keharmonisan dengan tujuan : Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi. 
  • Prinsip kesatuan komando : Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
  • Mencapai Actuating Managerial Yang Efektif
  • Orientasi
  • Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya. Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain:
  • Tugas itu sendiri
  • Tugas lain yang ada hubungannya
  • Ruang lingkup tugas
  • Tujuan dari tugas
  • Delegasi wewenang
  • Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
  • Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, Dst.
  • Perintah
  • Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Jadi, perintah itu berasal  dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain  yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :
  • Perintah umum dan khusus
  • Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan. Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih mendetail.
  • Perintah lisan dan tertulis
  • Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi apakan perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan saja. Perintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah.
  • Perintah formal dan informal
  • Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi. Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan. Contoh perintah informal antara lain dapat berupa kata-kata: “apakah tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara lain”. “marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya. Perintah formal yang banyak dipakai dibidang militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal.
  • Delegasi Wewenang
  • Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini, pemimpin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.
  • Kesulitan-kesulitan akan muncul bilamana tugas-tugas akan diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya kesulitan-kesulitan dalam menafsirkan wewenang. Ini dapat menimbulkan keengganan bawahan untuk mengambil suatu tindakan. Sebagai contoh, seorang Kepala Bagian Pembelian mengadakan perjanjian pembelian dengan pihak penyedia (supplier) dengan wewenang yang kurang jelas itu, ia akan menanyakan kepada pimpinan, yang jawabannya belum tentu memuaskan. Hal ini dapat diatasi dengan membuat suatu bagan wewenang untuk menyetujui perjanjian.
  1. Mengendalikan fungsi manajemen
  1. Definisi Controlling

    Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi.
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.

2. Langkah-langkah dalam kontrol

Proses Pengendalian Manajemen :


  1. Perencanaan Strategi
    2. Penyusunan Anggaran
    3. Pelaksanaan Anggaran
    4. Evaluasi Kinerja
    Pengendalian Tugas proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.

    Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu :

  • mengidentifikasikan tujuan dan strategi
  • Penyusunan program
  • Penyusunan anggaran
  • Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
  • pengukuran prestasi
  • analisis dan pelaporan
  • tindakan koreksi
  1. Tipe-Tipe Kontrol

    Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :


  2. Pengendalian karyawan (Personal control).
    Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.

    2.pengendalian keuangan (financial control)
    Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang pemasukan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian anggaranya.

    3.pengendalian produksi (Production control).
    Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.

    c. Kekuasaan dan pengaruh

. Definisi Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).

Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
Kekuasaan bersifat positif

merupakan Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat memengaruhi dan mengubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental.
Kekuasaan bersifat Negatif
Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis dalam memengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemegang kuasa dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun mental. Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik,mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri kadang-kadang tidak dapat menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi. dan biasanya kekuasaan dengan karakter negatif tersebut hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya itu. karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun selain kekuasaan untuk menghasilkan apapun, dan para pemegang kekuasaan bersifat negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya.

  1. Sumber-sumber kekuasaan

Ada pun sumber kekuasaan itu sendiri ada 3 macam,yaitu:

1. Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan

a. Kekuasaan formal atau Legal (French & Raven 1959)
Contohnya komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana menteri.
Kendali atas sumber dan ganjaran (French & Raven 1959)
Majikan yang menggaji karyawannya, pemilik sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya.

b. Kendali atas hukum (French & Raven 1959)
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior kelas3 yang galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.

c. Kendali atas informasi (Pettigrew, 1972)
Siapa yang menguasai informasi dapat menjadi pemimpin. Contohnya orang yang paling tahu jalan diantara serombongan pendaki gunung yang tersesat akan menjadi seorang pemimpin. Ulama akan menjadi pemimpin dalam agama. Ilmuan menjadi pemimpin dalam ilmu pengetahuan.

d. Kendali ekologik (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasaan situasi .

• Kendali atas penempatan jabatan.
Seorang atasan atau manager mempunyai kekuasaan atas bawahannya karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.

• Kendali atas tata lingkungan.
Kepala dinas tata kota berhak memberi izin bangunan. Orang-orang ini menjadi pemimpin karena kendalinya atas penataan lingkungan.

2. Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian.

Berasal dari sifat-sifat pribadi.

a. Keahlian atau keterampilan (French & Raven 1959)
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk menyembuhkan penyakitnya.

b. Persahabatan atau kesetiaan (French & Raven 1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena memiliki sifat seperti Ibu Theresa.

c. Karisma (House,1977)
Ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan.

3. Kekuasaan yang bersumber pada politik

a. Kendali atas proses pembuatan keputusan (Preffer & Salanick, 1974)
Ketua menentukan apakah suatu keputusan akan di buat dan dilaksanakan atau tidak.

b. Koalisi (stevenson, pearce & porter 1985)

Ditentukan hak dan wewenang untuk membuat kerjasama dalam kelompok.

c. Partisipasi (Preffer, 1981)
Pempimpin yang mengatur pastisipasi dari masing-masing anggotanya.

d. Institusionalisasi
Pempimpin agama menikahkan suami istri. Notaris atau hakim menentapkan berdirinya suatu perusahaan.
Suka Memuat…

  1. Definisi Pengaruh

Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan. Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
* Persuasi Rasional
Pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut.
* Permintaan Inspirasional
Pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut.
* Konsultasi
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut.
* Menjilat
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
* Permintaan Pribadi
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
* Pertukaran
Pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
* Taktik Koalisi
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut.
* Taktik Mengesahkan
Pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan, hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.
* Menekan:
Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.

4. Pengaruh Taktik Organisasi


Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:

  1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
  2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
  3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.
  4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
  5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
  6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
  7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
  8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
  9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

Sumber

http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan

http://deaalliqafitri.blogspot.com/2013/11/tugas-6-definisi-actuating-pentingnya.html

http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-dan-pentingnya-actuating.html

http://arenamateribelajar.blogspot.com/2012/11/fungsi-manajemen-pengendalian.html

http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/mengendalikan-fungsi-manajemen.html

Pengertian Manajemen Dan Kepemimpinan

A. Pengantar
1. Pengertian manajemen

Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak tahu pengertian manajemen / definisi manajemen tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih pengertian manajemen itu sebenarnya ?
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Dan ada beberapa yang mengakatan bahwa manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan bekerja sama dengan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya, dan manajemen yaitu proses penggunaan sumber daya secara efisien untuk mencapai sasaran dan juga pejabat pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi.

– Pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
• Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
• Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
• Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
• Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
2. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda- beda tergantung dari sudut pandangnya, pandangan secara umum kepemimpinan yaitu yang bisa mengatur atau memberikan contoh yang baik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

• Pengertian kepemimpinan dari beberapa ahli

* Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)

* Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O’Donnell)

* Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).

Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2), antara lain:

* Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn)

* Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)

* Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)

Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :

* Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.

* Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri

* Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

B. Perencanaan penetapan manajemen.

1. Pengertian perencanaan
sebelum itu membahas apa itu perencanaan????, perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi perusahaan dan kemudian menyajikan dengan jelas strateginya.
2. Langkah –langkah penyusunan perencanaan dalam manajemen
– Mula-mula pemilik usaha atau perusahaan menyediakan modal awal dalam usahanya
– Menetapkan tujuan atau sasasaran dalam menajemen perusahan atau persero
– Baru langkah ke tiga biasanya menyusun strategi dalam pemasaran atau menetapkan harga murah dengan barang kualitas bagus.
3. Manfaat perencanaan dalam manajemen
– Mencapai target dalam pemasaran.
– Mengindefikasi perkembangan yang diharapkan dalam manajemen

4. Jenis-jenis perencanaan organisasi
– Perencanaan filosofikal, adalah perencanaan yang bersifat umum hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal
– Perencanaan jangka panjang, ,menengah dan jangka pendek
– Perencanaan secara kuantitatif, yang termasuk semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka
– Perencanaan kualitatif adalah perencanaan yang ingin dicapai dinyatakan kualitas.
– Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas
– Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi.

C. 1. PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI

Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Pengertian Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

2. PENGORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI DARI MANAJEMEN MELIPUTI:

A.Struktur Formal:
Struktur Formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran.
Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

B.Struktur Informal:
Struktur Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

3. CONTOH STRUKTUR ORGANISASI DARI SEBUAH PERUSAHAAN
Deskripsi Jabatan

1. Yayasan Mataram Indah dan Yayasan Pendidikan Kelompok Senang Sukses
• Pendiri dan Penyelenggara Lembaga MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.

2. Direktur
• • Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
• • Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
• • Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya.
• • Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya.
• • Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
• • Sebagai pimpinan dari perusahaan MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.

3. Manajer Pendidikan.
• Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian Pendidikan.
• Mengelola secara Operasional proses Pendidikan.

4. Manajer Administrasi.
• Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian administrasi umum dan akademis.
• Mengelola secara Administratif pendidikan pada Lembaga tersebut.

5. Manajer Pemasaran.
• Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
• Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
• Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.

6. Manajer Keuangan
• Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
• Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
• Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
• Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
• Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
• Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam bagian keuangan.

7. Bagian Instruktur.
• Bertanggungjawab memberikan pengajaran terhadap para siswa
• Bertanggungjawab memberikan daftar hasil nilai kepada bagian Administratif bidang akademis.
• Membuat standar pengajaran mengenai materi kepada peserta kursus.

8. Bidang administrasi Umum
• Menetapkan prosedur dan mengelola bagian administrasi yang menyangkut, masalah umum, dan hubungan keluar perusahaan, dll.
• Memberikan laporan-laporan kepada manajer Administrasi.

9. Bidang administrasi Akademis.
• Menetapkan prosedur mengenai kegiatan akademis, misalnya yang menyangkut peserta kursus seputar layanan pendaftaran, dan fasilitas oparasional yaitu jadwal, waktu, sertifikat, dll
• Memberikan laporan juga mengenai kerja dalam aktifitas pendidikan kepada manajer administrasi.

10. Bidang Informasi
• Menetapkan prosedur tata cara memperkenalkan perusahaan tersebut
• Menetapkan standart kegiatan guna menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan tersebut.
• Membuat laporan mengenai berbagai hal mengenai periklanan dan upaya peningkatan usaha perusahaan tersebut.

4. MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Manfaat :
-Efisiensi melalui spesialisasi
-Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
-Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
-Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
-Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
b.Struktur Divisional
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga mempunyai beberapa manfaat :
-Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
-Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
-Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
-Kesempatan karir lebih terbuka

5. KERUGIAN DARI STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur organisasi fungsional ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
• Efisiensi melalui spesialisasi
• Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
• Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
• Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
• Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
• Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
• Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
• Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit

Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi divisional, perhatikan gambar berikut.

Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan struktur organisasi divisional antara lain:
• Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
• Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
• Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
• Kesempatan karir lebih terbuka

Sedangkan kekurangan struktur organisasi divisional antara lain:
• Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
• Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
• Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

SUMBER :
1. BUKU MODUL PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUH LEMBAGA MANAJEMEN PPM
2. http://revolsirait.com/pengertian-manajemen/
3. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm
4. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-perencanaan-apa-itu.html
5. http://nitabee38.blogspot.com/2013/11/pengertian-perencanaan-pemasaran.html

Pengertian Manajemen Dan Kepimpinan

A. Pengantar
1. Pengertian manajemen

Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak tahu pengertian manajemen / definisi manajemen tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih pengertian manajemen itu sebenarnya ?
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Dan ada beberapa yang mengakatan bahwa manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan bekerja sama dengan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya, dan manajemen yaitu proses penggunaan sumber daya secara efisien untuk mencapai sasaran dan juga pejabat pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi.

– Pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
• Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
• Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
• Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
• Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
2. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda- beda tergantung dari sudut pandangnya, pandangan secara umum kepemimpinan yaitu yang bisa mengatur atau memberikan contoh yang baik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

• Pengertian kepemimpinan dari beberapa ahli

* Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)

* Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O’Donnell)

* Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).

Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2), antara lain:

* Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn)

* Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)

* Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)

Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :

* Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.

* Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri

* Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

B. Perencanaan penetapan manajemen.

1. Pengertian perencanaan
sebelum itu membahas apa itu perencanaan????, perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi perusahaan dan kemudian menyajikan dengan jelas strateginya.
2. Langkah –langkah penyusunan perencanaan dalam manajemen
– Mula-mula pemilik usaha atau perusahaan menyediakan modal awal dalam usahanya
– Menetapkan tujuan atau sasasaran dalam menajemen perusahan atau persero
– Baru langkah ke tiga biasanya menyusun strategi dalam pemasaran atau menetapkan harga murah dengan barang kualitas bagus.
3. Manfaat perencanaan dalam manajemen
– Mencapai target dalam pemasaran.
– Mengindefikasi perkembangan yang diharapkan dalam manajemen

4. Jenis-jenis perencanaan organisasi
– Perencanaan filosofikal, adalah perencanaan yang bersifat umum hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal
– Perencanaan jangka panjang, ,menengah dan jangka pendek
– Perencanaan secara kuantitatif, yang termasuk semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka
– Perencanaan kualitatif adalah perencanaan yang ingin dicapai dinyatakan kualitas.
– Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas
– Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi.

C. 1. PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI

Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Pengertian Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

2. PENGORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI DARI MANAJEMEN MELIPUTI:

A.Struktur Formal:
Struktur Formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran.
Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

B.Struktur Informal:
Struktur Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

3. CONTOH STRUKTUR ORGANISASI DARI SEBUAH PERUSAHAAN
Deskripsi Jabatan

1. Yayasan Mataram Indah dan Yayasan Pendidikan Kelompok Senang Sukses
• Pendiri dan Penyelenggara Lembaga MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.

2. Direktur
• • Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
• • Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
• • Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya.
• • Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya.
• • Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
• • Sebagai pimpinan dari perusahaan MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.

3. Manajer Pendidikan.
• Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian Pendidikan.
• Mengelola secara Operasional proses Pendidikan.

4. Manajer Administrasi.
• Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian administrasi umum dan akademis.
• Mengelola secara Administratif pendidikan pada Lembaga tersebut.

5. Manajer Pemasaran.
• Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
• Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
• Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.

6. Manajer Keuangan
• Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
• Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
• Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
• Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
• Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
• Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam bagian keuangan.

7. Bagian Instruktur.
• Bertanggungjawab memberikan pengajaran terhadap para siswa
• Bertanggungjawab memberikan daftar hasil nilai kepada bagian Administratif bidang akademis.
• Membuat standar pengajaran mengenai materi kepada peserta kursus.

8. Bidang administrasi Umum
• Menetapkan prosedur dan mengelola bagian administrasi yang menyangkut, masalah umum, dan hubungan keluar perusahaan, dll.
• Memberikan laporan-laporan kepada manajer Administrasi.

9. Bidang administrasi Akademis.
• Menetapkan prosedur mengenai kegiatan akademis, misalnya yang menyangkut peserta kursus seputar layanan pendaftaran, dan fasilitas oparasional yaitu jadwal, waktu, sertifikat, dll
• Memberikan laporan juga mengenai kerja dalam aktifitas pendidikan kepada manajer administrasi.

10. Bidang Informasi
• Menetapkan prosedur tata cara memperkenalkan perusahaan tersebut
• Menetapkan standart kegiatan guna menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan tersebut.
• Membuat laporan mengenai berbagai hal mengenai periklanan dan upaya peningkatan usaha perusahaan tersebut.

4. MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Manfaat :
-Efisiensi melalui spesialisasi
-Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
-Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
-Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
-Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
b.Struktur Divisional
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga mempunyai beberapa manfaat :
-Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
-Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
-Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
-Kesempatan karir lebih terbuka

5. KERUGIAN DARI STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur organisasi fungsional ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
• Efisiensi melalui spesialisasi
• Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
• Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
• Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
• Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
• Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
• Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
• Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit

Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi divisional, perhatikan gambar berikut.

Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan struktur organisasi divisional antara lain:
• Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
• Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
• Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
• Kesempatan karir lebih terbuka

Sedangkan kekurangan struktur organisasi divisional antara lain:
• Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
• Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
• Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

SUMBER :
1. BUKU MODUL PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUH LEMBAGA MANAJEMEN PPM
2. http://revolsirait.com/pengertian-manajemen/
3. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm
4. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-perencanaan-apa-itu.html
5. http://nitabee38.blogspot.com/2013/11/pengertian-perencanaan-pemasaran.html

Pekerjaan Dan Waktu Luang Dan Self Directed Changers

Pekerjaan Dan Waktu Luang Dan Self Directed Changers

1.MERUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Penurunan nilai kerja
Apa yang orang cari pada pekerjaan?
Fungsi psikologis pada pekerjaan
Proses pemilihan Kejuruan
Tahap identitas kejuruan
Perbedaan jenis kelamin
Bagaimana dengan melanjutkan kuliah?
Memilih Pekerjaan yang sesuai
Karakteristik pribadi
Karakteristik pekerjaan
Perangkap dalam membuat keputusan
Penyesuaian pekerjaan
Kepuasan dalam bekerja
Wanita dan pekerjaan
Perubahan penawaran dan permintaan
Mengganti pekerjaan
Waktu Luang
Meningkatkan waktu luang
Menggunakan waktu luang secara positif

KERJA DAN WAKTU LUANG
Kebanyakan dari kita menghabiskan 40th hidup kita untuk bekerja. Tapi bagaimana perasaan kita terhadap pekerjaan kita. Bagaimana pekerjaan mempengaruhi kita?
Setelah mengajuka penawaran tersebut kepada orang-orang di seluruh negeri. Studs Terket menyimpulkan bahwa “suatu yang kita sebut biasa iu mempengaruhi nilai pribadi seseorang-atau lebih sering kekurang dalam pekerjaan yang mereka lakukan baik atau buruk, itu tampak seperti pekerjaan bagian pusat dari kehidupan kita dan membantu kita memutuskan apa perasaan kita sendiri.
Bab ini memeriksa beberapa perubahaan sikap terhadap pekerjaan. Proses dalam memilih sebuah pekerjaan dan yang terpenting dalam menemukan pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakat. Kepuasan kerja menuntut perempuan untuk bekerja dan pengaruh dari pekerjaan itu sendiri sama pentingnya dengan waktu luang.
MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Bagi Para pengemuka agama terdahulu, bekerja tidak hanya penting untuk bertahan hidup tapi juga sebuah kebijakan tersendiri untuk melanjutkan pembentukan sikap kita. Etika bekerja orang Amerika ini juga tertanam sangat dalam pada nilai kebudayaan yang kita ambil sebagai jaminan. Kebanyakan dari tema pokok pada etika pekerjaan adalah seperti yang digambarkan yang lebih awal dikenal oleh Daniel Yankelovich. Satu-satunya gagasan yang menjadikan seorang “Penyedia yang baik” adalah karakteristik yang paling penting sebagai “pria sejati”. Tema lain yaitu hidup “ berdiri dengan kedua kaki kita sendiri”. Bekerja mendatangkan uang, kebebasan dan kecemasan. Tema yang lain adalah kerja keras menuntun kepada keberhasilan dengan imbalam memiliki rumah kita sendiri. Membangun sebuah keluarga dan menikmati setiap hal yang indah di hidup kita. Ada juga tema tentang kehormatan diri sendiri. Kita masih merasakan penilaian pribadi kita terhubung dengan apa yang kita capai di dunia pekerjaan. Untuk bekerja pada sesuatu dan melakukannya dengan baik membuat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri.
Pada waktu yang bersamaan sikap orang terhadap pekerjaan berubah. Masyarakan setuap hari berharap banyak dari pekerjaan mereka daripada menjalani hidup yang sederhana. Pada kasus hirarki kebutuhan Abraham Maslow, bekerja adalah kebutuhan dasar manusia. Seperti pekerjaan yang aman. Gaji yang memuaskan dan keamanan da;am bekerja. Mereka menjadi lebih sadar akah kebutuhan yang lebih tinggi sebagai resiko. Kita memberih perhatian lebih kepada kepuasaan psikologis dalam pekerjaan, khususnya pekerjaan yang menarik dan terpenuhi.
Penurunan nilai pada pekerjaan
Sebuah kesalahan menyimpulkan bahwa etika pekerjaan jaman dulu sudah benar2 mati. Seperti yang terlihat pada survey psikologi hari ini terhadap sikap bekerja. Penemuan dalam pembelajaran yang penting khusunya mayoritas responden muda ( 2/3 dibawah 34th) dan mahasiswa dan setengahnya adalah wanita. Hasil menunjukan bahwa lebih dari ½ dari mereka merasa bahwa kerja keras membuat anda menjadi orang yang lebih baik. Lebih dari ¾ dari mereka menyatakan bahwa orang yang mampu bekerja tapi memilih untuk tidak menyerap di masyarakat.
Pada waktu bersamaan, perbandingan awal dengan akhir survey menunjukan perubahan yang sifnifikan pada sikap orang terhadap pekerjaan. Satu perubahan yang paling penting sudah terjadi pada sejumlah mahasiswa yang percaya “kerja keras pasti akan terbayar”.
Pada pertengahan 1960-an, Yankelovich menemukan bahwa 72 persen mahasiswa setuju dengan pendapat ini. Tapi pada awal 1970-an, angka tersebut turun setengah. Hanya dengan 40% setuju dengan pernyataan tersebut. Sadar bahwa mahasiswa tidak selalu mencerminkan pendapat dari masyarakat secara umum. Yankelovich juga menghubungkan survey dengan penemuannya yang menunjukan perubahan kearah yang sama, tapi dengan sedikit perubahan yang drastic. Sedangkan pada akhir 1960-1970-an hanya 43 persen minoritas yang merasa seperti itu (Yankelovich,1981).
Suatu respon menunjukan perubahan yang signifikan pada sikap orang Amerika terhadap pekerjaan. Beberapa orang udah mengalami dis-ilusi dengan kerja dan kesempatan mereke berbagi hadiah. Baik mayoritas orang-orang. Khususnya orang-orang yang berpendidikan di muka umum dan anak muda tertentu. Mereka masih percaya bisa meraih kesuksesaan jika mereka bekerja keras seperti peraturan dahulu. Walaupun mereka lebih memilih bertanya dibanding peraturan lama yang membosankan. Bahkan lebih signifkan. Walaupun, perubahan yang diinginkan oleh orang-orang pada pekerjaan mereka. Sepertinya banyak pekerja baik muda dan tua sekarang mencari kepuasan psikologi pada pekerjaan mereka (Yankelovich,1981)
Apa yang orang cari pada pekerjaan?
Kalian mungki berkata bahwa apa yang orang cari pada pekerjaan itu semuanya tergantung pada kemauan orang itu sendiri dan ada beberapa fakta mengenai ini. Tapi Daniel Yankelovich menemukan sebuah consensus yang berharga dari jawaban atas pertanyaan yang menyilang terhadap para pekerja termasuk kerah-bur dan kerah-putih dan para professional. Dua frekuensi tertinggi memberikan respon “ kerja itu menarik” dan memiliki “ rekan kerja yang ramah tamah” dengan masing-masing responden memberikan 70% pendapat dari pada pekerja. Diikuti dengan 2 tambahan jawaban dalam melakukan pekerjaan yang berarti disebut sebagai “kesempatan untuk menggunakan pikiran anda” dan “ hasil kerja yang anda bisa lihat”- memberikan 65-62% dari masing-masing pendapat para pekerja. Sementara upah yang bagus berada di urutan ke-5 dari peringkat “ yang diberikan oleh 62% pekerja). Pekerja berkerah-biru member banyak tekanan pada uang. Dan para professional member sedikit tekanan pada uang, dengan pekerja berkerah-putih berada diantara keduanya.
Hasil yang serupa ditemukan pada survey mahasiswa baru, pada kelas 8 ketika ditanya tingkat apa yang paling penting dalam kepuasan bekerja, 5 kriteria teratas secaran menurun menajadi kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Menggunakan keahlian dan kemampuan. Berpeluang bagus dalam periklanan, masa depan yang terjamin, dan hasil yang nyata. Upah yang baik menempati urutan ke-8. Oenyda yang tidak kuliah memberikan respon yang serupa kecual mereka lebih memntingkan upah yang baik menempati posisi 8 (Bachman,Johnson,1979)
Responden pada survey psikologi hari ini termasuk kebanyakan dewasa alwal dan pekerja berpendidikan membuat perbedaan yang tajam antara apa yang merka suka tentang pekerjaan mereka dan apa pemikiran yang paling penting mengenai pekerjaan secara umum . seperti yang di ditunjukkan pada table 9.1. Aspek yang paling memuaskan dalam bekerja seperti keramah tamahan sesame rekan kerja. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pekerjaan, dan kehormatan yang diterima oleh rekan sepekerjaan. Di lain pihak, aspek yang paling penting dalam melakukan pekerjaan adalah berkaitan dengan pertumbuhan pribadi atau aktualisasi diri. Termasuk kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat diri sendiri senang melakukannya. Sesuatu yang berharga dan mempelajari hal yang baru.Aktualisasi ini lebih pentung daripada uang. Ketika responden tertekan pada kabar apapun mereka akan menerima pekerjaan berupah lebih tinggi yang mana kurang menarik. Hampir 2/3 responden mengatakan tidak relah. Dilain pihak, hamper setengah (46%) dari responden tidak akan menerima pekerjaan yang lebih menarik jika upahnya kurang dari pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Bagaimanapun, hamper kebanyakan responden (41%) ihlas untuk melakukan pertikaran, mereka yang setidaknya ikhlas untuk memtong upahnya adalah wanita yang sudah bercerai (55%), pria yang sudah menikah (49%), Janda (47%) dan perempuan yang hidup dengan seseorang (47%) (Renvick, Lawler,1976)
FUNGSI PSIKOLOGIS PADA PEKERJAAN
Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting.Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketiak perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972)
IDENTITAS PRIBADI
Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana sering kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pu=ihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup merekea,biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.
MENCEGAH KEBOSANAN
Walaupun banyak dari kita enggan untuk mengakuinya,kita bekerja untuk menghindari bosan. Jika anda mencemooh hal ini,tinggal berbicara dengan seseorang yang sudah tidak bekerja sejak lama karena pengangguran,sakit atau pension. Bahkan orang yang dipaksa untuk pension lebih awal seperti polisi dan anggota militer sering mengambil pekerjaan lain untuk menghilangkan kebosanan.
MELAYANI YANG LAIN
Sementara membantu orang lain menempati prioritas yang lebih rendah daripada pencapaian pribadi untuk roang kebanyakan lebih dari 1/3 dari responden pada sebuah survey nasional terdaftar “bekerja sangat berguna secara social” sebagau salah satu yang mereka cari pada pekerjaan (Yankelovich,1974b).Kebanyakan orang yang sukarela bekerja di rumash sakit atau penjara atau departemen, kebanyakan karena prasa pemenuhan yang mereka dapat dari menolong yang lain.
STATUS DAN PERSETUJUAN
Kedudukan adalah penentu utama dari status social seseorang dengan keluarga biasanya mengambil status dari pekerjaan kepala rumah tangga sementara itu akan menjadi kesalahan jiaka mengambil peerjaan bergengsi yang secara pribadi tidak memuaskan. Pekerjaan berstatus tinggi dan pemenuhan pribadi sering berdampingan. Pada suatu survey, sekitar ¾ dari professional tidak akan sungkan untuk memilih pekerjaan mereka yang sama lagi dibadningankan dengan beberapa daripada 2/3 pekerja berkerah-biru (Yankelovich,1974b)
PROSES PEMILIHAN JURUSAN
Kita tidak memilih jurusan begitu saja, Eli Ginzberg (1972) mengatakan bahwa proses kejuruan sebenarnya bermulau pada masa kanak-kanak dan berujung pada remaja akhir atau remaja dan terdapat 3 tahap.
Seiring waktu kita menginjak SMA dan kuliah. Kita dibawah tekanan yang sangat besar untuk menentukan komitmen jurusan.sekolah membutuhkan pilihan kurikulum untuk pelajar atau program belajar sebaik kursus khusus dalam sebuah bidang yang dipilih. Orang tua dan teman ingin mengetahui “Apa yang anda akan lakukan?”. Tapi banyak tekanan berasal dari sana.
TAHAP IDENTITAS KEJURUAN
Orang sering kesulitan memilih sebuah jurusan karena melibatkan lebih dari sekedar pemilihan pekerjaan apa yang akan dilakukan atau identitas jurusan setiap tahap perkembangan jurusan adalah sebuah cara untuk mendasari dan menegaskan diri anda dalam dunia kerja. Walaupun remaja adalah waktu yang kritis dalam mendapatkan identitas kejuruan. Prosesnya berlangsung seumur hidup dan termasuk 5 tugas perkembangan atau yang di sebut Tahap.
• kristalisasi, mendapatkan gagasan mengenai satu kehidupan pekerjaan sebagai dasar dari rencana pendidikan
• pesifikasi, mencari latihan yang berguna untuk 1 pilihan jurusan, apakah di universitas atau magang.
• pelaksanaan, mencari kesempatan yang cocok atau pekerjaan yang mana menggunakan sebuah latihan.
• stabilitas, menyesuaikan pilihan karir termasuk latihan lebih lanjutdan spesialisasi pada sebuah bidang.
• konsolidasi, memperoleh keahliang,pengalaman dan status dalam sebuah pilihan karir.
Super (1974) sudah mengusulan konsep dari “Kejuruan dewasa” sebagai sebuah cara menentukan seberapa baik inidividu dalam kemajuan terhadap identitas kejuruan mereka. Pendewasaan jurusan mencerminkan kemampuan untuk merencanakan dan menelusuri kemungkinan kejuruan, untuk mendapat informasi yang relevan mengenai itu sendiri dan pilihan Giat karir, dan mewujudkan komitmen kejuruan. Satu pelajarang jangka penjang menggunakan teori Super menemukan bahwa lebih dari ¾ dari laki-laki sudah menyeimbangkan identitas jurusan mereka pada umur 25th.
Ini penting unutk menentukan pada umur berapa orang mencapai tingkan perkembangan secara baik. Seorang veteran yang lebih tua atau pengrajin rumahan. Contohnya, kedewasaan dan arah tujuan. Terlebih lagi dengan meningkatnya frekuensi pekerjaan dan perubahan karakteristik karir dari social hari ini.banyak orang melewati 2 atau 3 putaran dari tahap Super dan pembentukan ulang jurusan mereka identik untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan pribadi mereka dan cita-cita dalam hidupnya.
PERBEDAAN JENIS KELAMIN
Walaupun jenis klamin adalah factor yang paling menentukan pada pemilihan jurusan. Itu masih ada karena pengaruhsocial dan psikologis. Terutama perbedaan peran masing2 jenis kelamin. Secara tradisiona,pilihan karir dari 2 seksi sudah mempertinggi perbedaan jenis kelamin. Dengan laki-laki tidak hanya berdasarkan pemilihan jurusan yang lebih luas.tapi juga lebih seperti memilih pekerjaan berstatus tinggi daripada wanita (Hoult&Smith,1978).
Untungnya, situasi ini dengan segera berubah. Lebih dari 9/10 dari wanita bekerja diluar rumah dan pada maksud yang sama pada kehidupan mereka,dengan lebih dari ½ dari mereka bekerja kapanpun di butuhkan (U.S Bureau of the census,1981). Kebanyakan wanita bekerja sebelum menikah. Menunda pernikahan lebih lama, dan mengabungkan karir dengan pernikahan dan tanggung jawan keluarga. Juga, sejumlah wanita memilih kuliah dan lulus atau sekolah professional yang sudah meningkat lebih cepat daripada sejumlah pria. Terlebih lagi, sejumlah wanita secara tradisional memasuki bidang yang dikuasai laki-laku seperti Hukum,obat-obatan,bisnis dan insinyur 2 kali lebih banyak daripada pertengahan abad 60 dan abad 70 (Amaerika Council on Education,1975). Juga, secara tradisional lebih banyak pria bekerja pada bidang yang dikuasai wanita. Contohnya,guru sekolah dasar, perawat, dan operator telefon.
Tidak mengagetkan, seorang yang berpendidikan kuliah cenderung meningkatkan aspirasi karir diantara wanita. Satu pelajaran jangka panjang menunjukan bahwa orientasi karir diantara perempuan meningkat secara cepat dari mahasiswa baru menjadi senior dan melampau kuliah. Saat memasuki kuliah,18% dari wanita memikirkan karir dan 33% sudah pasti tidak berkarir. Setelah lulus,keseluruhan perbahan orientasi bahkan menghaslkan persentasi sebesar 40% orang berkarir dan presentase yang lebih besar dari lulusan pemikiran berkarir dengan 48% orang berkarir,30% terutama mengarah ke cita-cita keluarga dan hanya bekerja bias am dan 22% mengambil komitmen bekerja tanpa tujuan karir ( Angrist,1972).
Bagaimana dengan melanjutkan kuliah?
Sampai sekarang, manfaat melajutkan kuliah sudah besar dirasakan. Kuliah seharusnya membuat kalian lebih baik diberitahukan dan menyediakan akses ke status yang lebih tinggi,upah pekerjaan yang lebih baik. Lebih dari ¾ dari populasi masih percaya bahwa seorang yang berpendidikan kuliah itu penting dalam kehidupan (Deaman&plisko,1979). Lebih bakyak lagi orang berfikir dua kali sebelum menghadiri kuliah. Satu alas an untuk ini adalah meningkatnya biaya pendidikan kuliah. Alas an yang lain adalah sulitnya banyak lulusan kuliah mendapat pekerjaan,terutama pekerjaan yang sesuai untuk latihan tingkatan kuliah. Alas an yang lain yang harus dilakukan dengan melunasi pendidikan kuliah. Walaupun lulusan kuliah melanjutkan ke pendapatan yang tinggi seumur hidup daripada lulusan SMA, celanya semakin sedikit. Sedangkan 25-34th lulusan kuliah mendapatkan 40% lebih daripada lulusan SMA pada tahun 1970, mereka mendapatkan hanyak 24% lebih pada tahun 1977 (U.S. Beureu of the consensus,1980)
Semua ini telah mempengaruhi keputusan anak remaja mengenai apa ingin melanjutkan kuliah, kuliah jenis apa, dan alasan mereka untuk hadir. Hari ini banyak anak muda menunda untuk masuk ke perguruan tinggi, entah itu karena hasrat untuk mendapatkan pengalaman yang lebih sebelum melanjutkan pendidikan dan komtimen jurusan atau kebutuhan untuk mendapatkan uang. Hampir setengah setengah remaja kuliah terikat sekarang menunggu atau setahaun lebih sebelum mendaftar di perguruan tunggi. Proporsi yang tinggi dari pelajar yang menghadiri perguruan tinggu umum berlipat dalam akhir decade 1977 (Dearman,Plisko,1979). Ada juga peningkatan orientasi karir antara pelajar umur 17 atau 18tahun.sementara banyak pelajar pada 2-4tahun kuliah memilih untuk mengejar pengetahuan budaya atau gelar ilmuan, ada tekanan yang besar dalam menjaga fleksibilitas, dengan lebih banyak pelajar mengambil 2 jurusan.seperti bisnis dan ilmuan computer atau pelajar dan psikologi. Ada juga sedikit keraguan pada penggantian jurusan. Dengan realisasi karir yang cocok itu lebih penting daripada kenyamanan mengejar rencana asli mereka. Kemudian juga, ada banyak kecendrungan untuk keluar dari kuliah. Dengan hamper 70% dari pelajar pada 2 tahun komunitas kuliah di keluarkan bersama-sama atau yang lain. Walaupun banyak yang mendaftar ulang pada tanggal selanjutnya (Golladay & Noel, 1978). Sementara siswa yang lebih tua mungkin merasakan gelisah untuk kembali kesekolah, kebanyakan dari mereka langsung menemukan kedewasaan mereka dan merasakan arah pada pengalaman kuliah mereka bahkan lebih berarti dan memuaskan.
Ini tidak biasanya untuk orang2 memilih sebuah jurusan setelah kuliah untuk sejumlah alasan. Pada survei Psikologi Hari Ini,hamper 40% dari responden melaporkan bahwa mereka mendapatkan pekerjaan dengan kesempatan tanpa banyak pertimbangan. 16% lainnya mengatakan bahwa mereka sudah menyelesaikan pekerjaan sekarang mereka karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Hanya 23% dari responden yang bekerja pada pilihan pekerjaan mereka (Renwick &Lawler,1978). Survey lainnya menemukan bahwa 2/3 dari laki-laki dan setengah dari perempuan sudah memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah meninggalkan kuliah. Ketika ditanya apakah pendidikan yang mereka dapat memberikan mereka keahlian yang di butuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini, 38% membalas bahwa sudah “sangat berguna” sementara 50% lainnya mengatakan bahwa itu sudah “agak berguna”. Hanya 12% merasakan bahwa kuliah tidak memberikan manfaat sama sekali. Ketika ditanya program mana yang mereka akan sarankan untuk persiapan bekerja di banyak bidang, mereka mereka lebih menyukai kursus bagaimana cara untuk berkomunikasi dan bisa bersapa dengan orang-orang sebaik
Menangani angka-angka dan praktek bisnis umum ( The New York Times,Nov,7,1976)
MEMILIH SEBUAH PEKERJAAN YANG COCOK
Banyak orang bekerja dengan pekerjaan yang mereka tidak sukai atau tidak bisa diatasi, hasilnya besar ketidak mampuan penyesuaian diri dan jutaan dolar terbuang sia-sia. Sebagai hasilnya, penitng meningkatkan pilihan sebuah pekerjaan yang cocok dengan ketertarikan dan kemampuan. Tapi ini adalah sesuatu yang anda dan saya harus lakukan untuk diri sendiri.
Karakteristik Pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksanadalam mengambil keputusan.
Apa yang paling membuat anda tertarik.data atau sesuatu?pelajaran apa yang paling anda sukai di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai? Bagaimana dengan kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan tersebut yang membuat mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya sendiri? Atau orang-orang didalamnya?
Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan?yang paling anda kuasai?tidak peduli berapa banyak kemampuan yang anda miliki. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan.teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.
Mungkin kalian pernah mendengar seseorang mengambil sebuah tes psikologi untuk membantu pemilihan karir. Sebenarnya , kebanyakan dari persediaan ketertarikan anda daripada sebuah test biasa. Saat ini, satu dari kebanyakan menggunakan instrument tes adalah Strong-Campbell Interest Inventory (SCII) yang mana menggabungkan banyak item dari versi awalnya Strong Inventory for males and females dengan menghilangkan item yang berdasarkan jenis kelamin.hasilnya, yang mana biasanya dibagi secara terbuka dengan individu, menunjukan bagaimana ketertarikan seorang individu dibandingkan dengan orang-orang lain yang memiliki kedudukan yang berbeda.
Apakah tes ketertarikan tersebut membantu anda membuat keputusan yang tepat pada pemilihan kerja? Semua tergantung dari bagaimana kita menggunakanya. Jika kalian mengandalkan hasil tersebut sebagai sebuah pengganti untuk membuat keputusan pribadi,maka jawabanya akan negative. Tapi jika kalian menggunakan hasil tersebut sebagai sebuah sumber untuk mengklarifikasi ketertarikan kalian dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan,maka jawabanya pasti positif. Seperti halnya instrument yang menunjukan reliabilitas yang besar dalam memprediksi apa seorang individu akan bersikeras atay keluar dari bidang pekerjaan tersebut. Mereka tidak bisa memprediksi kesuksesan pada bidang yang diberikan karena kebanyak factor subjektif terlibat didalamnya. Tapi sudah itemukan bahwa apa yang membuat berhasil biasanya mendemonstrasikan lebih tinggin daripada rata-rata skor ketertarikan,sementara siapa yang akan keluar nanti biasanya lebih rendah daripada rata-rata skor(Shertzer,1981)

KARAKTERISTIK PEKERJAAN
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah tugas mudah. Untungnyam ada sumber buku untuk membati pencarian tersebut. Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga atau kelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter gigi,kebersihan gigi,hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.
PERANGKAP DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN
Ini penting untuk menyadai bahwa memilih sebuah pekerjaan tidaklah keputusan sepihak, tapi melibatkan serangkaian keputusan bertahun-tahun. Pada prosesnya, ada perangkap tertentu yang seharusnya anda lawan.
Pertama adalah bahaya keputusan premature. Contohnya, kalian mungkin menjawab dengan malu, “saya tidak tau” pada sejumlah pertanyaan yang menanyakan, “jenis pekerjaan apa yang ingin anda lakukan?” ada tekanan yang besar untuk menjawab pertanyaan seperti, “saya pikir saya ingin menjadi insinyur,” karena ketertarikan yang lebih awal dalam bidang ini.setelah belajar lebih mengenai apa yang diperlukan pada bidang ini, kalian mungkin merasa sedikit antusias dengan pilihan ini, tapi memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang seharusnya,kebanyakan untuk menyelamatkan muka.
Perangkap yang lain adalah Pilihan yang kebetulan, seperti memilih jurusan utama pada saat SMA atau kuliah dengan sedikit meemikiran konsekuensinya, atau sisa pada pekerjaan karena pekerjaan pertama anda.memilih sebuah pekerjaan secara luas karena perangkap dari luar, seperti uang atau gengsi adalah perangkap yang lain.
Satu dari kesalah terbesar, berdasarkan penasihat jurusan adalah “menunggu sesuatu terjadi”, malah, kalian harus mengambil inisiatif dan ikut aktif pada proses pencarian pekerjaan yang cocok.
Seperti telah disebutkan literatur pendidikan dan profesional. Mereka biasanya tersedia di perpustakaan atau konseling sekolah. Selain itu, beberapa perguruan tinggi sekarang menawarkan kursus dan lokakarya pembinaan karir, yang dirancang khusus bagi mereka yang ragu-ragu. Paruh-waktu pekerjaan dan program kerja-studi juga menawarkan kesempatan berharga untuk menemukan apa jenis pekerjaan yang Anda suka atau tidak suka.
Perangkap potensial lainnya adalah kegagalan untuk menyadari bahwa pilihan pekerjaan awal mereka dapat dimodifikasi atau diubah dengan pengalaman. Dalam studi longitudinal terkenal laki-laki. Daniel Levinson dan rekan-rekannya (1978) menemukan bahwa proses pembuatan lengan pilihan karir yang lebih panjang dan lebih keras daripada biasanya menggambarkan. Pria yang membuat komitmen publik yang kuat di usia dua puluhan, tanpa evaluasi yang cukup dari diri mereka sendiri atau menjelajahi pekerjaan alternatif sering menyesal kemudian. Di sisi lain, mereka yang menunda membuat komitmen profesional dan umumnya menyangkal tiga puluh neccecarry pengalamannya untuk membuat hak. Levinson menyimpulkan bahwa “salah satu paradoks besar pembangunan manusia adalah bahwa kita terpaksa membuat keputusan penting sebelum kita memiliki pengetahuan, percobaan diri dan memilih dengan bijak. Namun, jika kita berurusan dengan pilihan ini sampai kita benar-benar siap, keterlambatan dapat mengakibatkan lain, biaya lebih tinggi ” Levinson (1978, p.102). Semua ini menunjukkan bahwa perlu untuk memilih suatu pekerjaan tapi tetap pilihan ini terbuka untuk revisi didasarkan pada pertumbuhan dan pengalaman berikutnya.
• Penyesuaian Pekerjaan
Apakah anda tahu bahwa anda meningkatkan kesempatan hidup anda lebih lama ketika anda sedang bahagia dalam pekerjaan anda sesuai dengan studi jangka panjang, kepuasaan kerja dan kebahagiaan pribadi diharapkan umur panjang lebih baik dari sebuah evaluasi medis atau genetic. Disisi lain, ketidakpuasan di tempat kerja tidak hanya memperpendek umur anda tapi juga membuat anda lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit stress, seperti hipertensi. Diantara faktor yang berhubungan dengan pekerjaan yang meningkatkan resiko penyakit atau kematian yang lebih tinggi dan berlebihan secara terus menerus. Kurangnya penghargaan dan dukungan, kondisi kerja yang buruk, serta bekerja dipekerjaan yang berulang-ulang membosankan.
• Kepuasan Pada Pekerjaan
Ada banyak cara untuk memberitahu betapa bahagia orang-orang di tempat kerja mereka. Anda dapat mengamati erithusiasm mereka dan minat kerja, produktivitas, dan kualitas pekerjaan mereka atau Anda dapat mengukur ketidakpuasan mereka dengan catatan absentsceism mereka atau frekuensi perubahan pekerjaan. tapi ukuran yang paling langsung dan sering digunakan hanya untuk meminta orang seberapa baik mereka melakukan pekerjaan mereka.
Dilihat dari jajak pendapat tentang hal ini, mayoritas pekerja puas dengan pekerjaan mereka. Meskipun persentase yang tepat bervariasi menurut penelitian ini. Sebuah studi yang didanai oleh Pemerintah, sampel yang representatif pekerja AS pada akhir tahun tujuh puluhan menemukan bahwa 88 persen dari mereka adalah baik “agak” atau “sangat” puas mendorong pekerjaan mereka. Sedikit penurunan dari pertengahan tahun tujuh puluhan (di New York,Dec.17.1981). Hasil yang sebanding dapat dilihat dalam survei Yankelovich (1974) menunjukkan bahwa 80 persen rata-rata dari semua pekerja yang “agak” atau “sangat” puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan kerja lebih tinggi di antara eksekutif dan profesionalisme dan terendah di antara pekerja non-manual.
persentase kecil pekerja merasa puas dengan pekerjaan mereka menurut survei psikologi hari ini disebutkan sebelumnya (Renwick & Lawler, 1978). Hanya dua-pertiga dari semua pekerja umumnya puas dengan pekerjaan mereka. Sekitar seperlima responden sangat puas dengan pekerjaan mereka. Dengan lima lain tidak harus puas dengan pekerjaan mereka. Manajer, eksekutif, dan profesional lebih puas. Kurang sering depresi tentang pekerjaan mereka, dan kurang cenderung merasa terjebak dalam pekerjaan mereka daripada tidak terampil. Semiskilled, dan pekerja administrasi adalah para pekerja yang paling tidak puas dan masih muda (dibawah 24). Kulit hitam, dan mereka yang berpenghasilan rendah. Temuan terakhir adalah relevan karena peningkatan tingkat pendidikan pekerja muda, ditambah dengan sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai, peningkatan ketidakpuasan pekerja berpendidikan orang-orang yang terpaksa mengambil kurang menantang, posisi yang lebih rendah yang membayar tidak hanya mengungkapkan tingginya tingkat ketidakpuasan kerja tetapi juga mengubah pekerjaan lebih sering.
Seperti yang mungkin Anda harapkan, pekerja dalam survei peringkat gaji psikologi dan kurangnya kemajuan sebagai penyebab utama ketidakpuasan kerja. Tetapi mereka juga tidak senang dengan cara kinerja mereka dievaluasi dan reward dan pujian jalan bersama. Keluhan sering berpusat di jalan atau otoriter secrecive beberapa organisasi pergi tentang persetujuan anggaran dan promosi. Hampir setengah berpikir bahwa para pekerja lebih maju dalam organisasi lebih tergantung pada “siapa yang Anda tahu” daripada “seberapa baik Anda lakukan” (Renwick & Lawler.1978)
Kepuasan pada pekerjaan sering dapat ditingkatkan dengan inovasi dalam kondisi kerja. motor Umum, misalnya, telah bereksperimen dengan pendekatan baru dalam beberapa daya terganggu oleh moral yang buruk dan produktivitas yang rendah. Dalam tanaman ini eksperimental, aturan perakitan-baris yang lama telah digantikan oleh pendekatan baru yang memberikan pekerja suara yang lebih besar dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka, membuat pekerjaan mereka lebih menantang dan menarik, dan memperlakukan mereka dengan martabat (Yankelovich, 1981).
Di antara inovasi dicoba pada pengaturan pekerjaan lain yang dapat digunakan lebih luas dari jam kerja yang fleksibel, minggu kerja yang lebih pendek, bagi hasil, rencana opsi saham, pembagian kerja, pembagian kerja, dan penggunaan yang lebih besar dari pekerjaan paruh waktu. Jauh dari memproduksi anarki, perubahan ini cenderung untuk meningkatkan semangat dan produktivitas. jam kerja yang lebih fleksibel juga meningkatkan kepuasan kerja dengan mengurangi konflik antara tuntutan pekerjaan, kebutuhan keluarga, nilai dari waktu luang dan kebutuhan pendidikan (Stetson, 1981).
• perempuan dan bekerja
Kami telah menunjukkan bahwa perempuan telah menjadi proporsi yang lebih besar dari angkatan kerja. Dengan lebih dari setengah dari mereka bekerja di luar rumah setiap saat. Meskipun orang sering berasumsi bahwa perempuan bekerja terutama untuk mendapatkan uang, hal ini tidak selalu terjadi, terutama ketika tinggi pendapatan suami. Ketika perempuan dalam survei hari ini ditanya apakah psikologi akan bekerja bahkan jika mereka bisa hidup nyaman tanpa itu, perempuan dan laki-laki adalah untuk melanjutkan, menyatakan bahwa arti dari psikologi kerja sangat penting bagi mereka sebagai laki-laki (Renwick & Lawler1978). Pekerjaan juga memiliki seorang wanita rumah, memberikan persyaratan kertas yang lebih jelas dan pembayaran jauh dari rumah untuk bekerja dan kontak dengan orang lain. Sehingga meningkatkan rasa kompetensi dan harga diri (Ferree, 1976).
Setidaknya satu studi menunjukkan bahwa perempuan umumnya puas dengan pekerjaan mereka sebagai laki-laki. Namun, perempuan menyatakan tingkat kepuasan yang lebih rendah dalam kantong tertentu dari pekerjaan mereka. Kesempatan untuk belajar hal baru, kebebasan kerja, partisipasi dalam pengambilan keputusan, prospek promosi dan membayar (Renwick & Lawler, 1978). Wanita kadang-kadang mengeluhkan diskriminasi dalam membayar, seringkali dengan alasan yang baik. Lulusan dari Sekolah Tinggi perempuan masih mendapatkan hanya sekitar dua pertiga gaji seorang pria dengan pendidikan yang sama. Wanita dengan pendidikan kurang tarif lebih buruk (USBureau sensus tahun 1981).
pilihan seorang wanita dari suatu pekerjaan berjalan jauh untuk meningkatkan atau membatasi kesempatan Anda untuk menjadi puas dengan pekerjaan yang lebih tinggi meskipun jumlah perempuan menghadiri universitas dan sekolah pascasarjana. Kebanyakan wanita masih ditargetkan untuk pekerjaan tradisional perempuan relatif kurang dibayar, di mana pekerjaan langka. Akibatnya, lebih banyak perempuan dilatih di TK, pekerjaan mengajar primer dan sekunder yang tersedia. Pada saat yang sama, beberapa ahli memproyeksikan bahwa akan ada pekerjaan lebih dari kandidat yang berkualitas di bidang-bidang seperti bisnis, teknik, kedokteran dan pengolahan data elektronik. Namun, seringkali motivasi. Luar biasa perempuan yang mencari pekerjaan ini sementara mayoritas wanita masih tidak diberitahukan atau wiling untuk mengeksplorasi alternatif untuk pekerjaan perempuan tradisional (Cerra, 1980).
Permasalahan lainnya adalah berkaitan dengan pelecehan seksual dan diskriminasi dalam pekerjaan. Dalam satu survei, perempuan lebih banyak mengeluh bahwa pekerjaan mereka tidak sepadan dengan keterampilan dan pelatihan karena diskriminasi seksual. keluhan lain yang diharapkan lebih fokus pada pekerjaan dan pekerjaan bergengsi kurang dari pekerja lain dengan pekerjaan yang sama dan menerima membayar kurang (Renwick & Lawler, 1978).
Perempuan segera menemukan bahwa bekerja di luar rumah tidak menyayangkan tugas rumah tangga mereka. Dari tiga-perempat dari ibu bercerai, dibandingkan dengan hanya sekitar setengah dari ibu menikah, bekerja di luar rumah, ia menggunakan pekerjaan dapat menjadi sangat memberatkan bagi ibu yang bekerja belum menikah (US Biro Sensus, 1980) tetapi perempuan yang menikah tidak selalu jauh lebih baik. Laporan menunjukkan bahwa wanita terus melakukan sebagian dari memasak, belanja, dan membersihkan diri setelah makan. Ketika ada anak-anak atau perempuan umumnya mengurus mereka berbagi tanggung jawab dengan suami mereka, tetapi wanita yang lebih muda, tugas rumah tangga semakin besar kemungkinan dibagi rata, sebuah tanda bahwa perubahan terjadi secara bertahap. Ketika datang untuk yang karirnya menjadi prioritas, namun hampir dua pertiga orang yang mengklaim karir mereka datang pertama sementara hanya satu dari sepuluh perempuan pf mengadopsi posisi ini. Selanjutnya, semakin tinggi pendapatan, lebih banyak perlawanan ia harus bergerak demi pekerjaan istrinya (Ridley,1973).
• Perubahan pasokan dan permintaan.
Kepuasan kerja sebagian bergantung pada apakah ada masa depan di dalamnya. Ini harus diperhitungkan saat memilih karir. Pada saat yang sama, semua pekerjaan dipengaruhi oleh perubahan penawaran dan permintaan tenaga kerja, meskipun beberapa lebih daripada yang lain.
Kecenderungan terhadap konsolidasi dalam bisnis dan pertanian, seiring dengan meningkatnya teknologi, semua bergabung untuk menghasilkan perubahan signifikan dalam pola kerja. Ini berarti bahwa para pekerja pertanian dan pekerja tidak terampil terus mengalami kesulitan menemukan yang memadai, sementara para pekerja profesional dan teknis, manajer, orang Penjualan dan karyawan Kantor akan bekerja memanggil jauh lebih baik. Karena jumlah industri jasa-memproduksi meningkat pada tingkat yang lebih cepat dari sejumlah produsen di industri yang baik dan diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dengan sekitar 30 persen antara 1980 dan 1990, peluang kerja harus menguntungkan dalam bidang seperti keuangan , pemerintahan yang nyata dan pengolahan data. Juga mencatat peningkatan dramatis dalam lowongan yang diproyeksikan untuk panitera, kebanyakan untuk menggantikan pekerja yang pensiun, transfer ke pekerjaan lain atau hanya berhenti bekerja, mungkin untuk menghadiri kuliah atau mengurus keluarga.
prospek kerja juga tergantung pada tingkat pendidikan. Karena tingkat pendidikan rata-rata tenaga kerja sekarang lebih dari 12 tahun tanpa pendidikan menengah adalah jelas merugikan. Berpendidikan rendah, orang-orang muda dengan sedikit keterampilan akan memiliki tingkat tertinggi pengangguran, sementara lulusan perguruan tinggi tetap dengan anak. Namun, peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi satu dari empat lulusan perguruan tinggi harus puas dengan pekerjaan yang sebelumnya dipegang oleh orang dengan kurang dari empat tahun kuliah. Sementara lulusan perguruan tinggi masih memiliki keunggulan kompetitif atas mereka yang berpendidikan kurang, kemungkinan mereka akan lebih baik di daerah yang paling bernilai pendidikan tinggi, tulisan terutama profesional dan manajerial (profesional outlook hanabook, edisi 1980-1981).
• Mengubah pekerjaan
Setiap profesi yang Anda pilih, ada kemungkinan bahwa Anda akan mengubah pekerjaan pada satu waktu atau yang lain. Rata-rata orang membuat sekitar sepuluh perubahan pekerjaan besar (atau majikan) selama karirnya. Sebagian besar dari perubahan ini terjadi ketika orang berada dalam usia dua puluhan dan tiga puluhan, ketika untuk mencari aktivitas pekerjaan lebih menjanjikan. Ketika pria dan wanita berusia empat puluhan, mereka cenderung untuk membuat satu atau dua pekerjaan perubahan selama karir mereka. Secara keseluruhan, rata-rata jumlah tahun seseorang terus pekerjaan cleclined sekitar empat setengah tahun pada tahun 1963 menjadi sekitar tiga setengah tahun pada tahun 1980. Pada saat yang sama, lebih dari setengah dari semua pekerja Amerika memiliki pekerjaan yang terakhir lima tahun atau lebih, dengan durasi kerja meningkat dengan usia (Crittenden, 1980).
Orang merasa gelisah karena beberapa alasan. Beberapa orang menemukan bahwa perubahan ekonomi telah mengurangi permintaan keterampilan mereka, dan harus belajar yang baru. Lain halnya melalui krisis pertengahan karir dan dipaksa untuk menilai kembali tujuan mereka. Dalam kasus, orang mungkin menyadari bahwa mereka telah membuat pilihan karir miskin. Sebuah survei mengungkapkan bahwa hampir 40 persen responden telah di pekerjaan mereka dengan kecelakaan dengan musyawarah sedikit. 16 persen lainnya mengakui bahwa mereka telah ditetapkan untuk pekerjaan mereka saat ini karena dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan di bidang yang mereka pilih. Hanya 23 persen responden yang bekerja dalam pekerjaan pilihan mereka. Hampir setengah dari pekerja merasa “dikunci” untuk pekerjaan mereka, dengan sebagian besar merasa bahwa waktunya tidak tepat untuk perubahan. Para pekerja tidak terampil dan semiskilled mengungkapkan perasaan terkuat jebakan, dan banyak orang merasa akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sama dengan saat ini. Manajer dan eksekutif, di sisi lain, umumnya merasa mereka telah banyak yang dipertaruhkan untuk meninggalkan posisi mereka saat (Renwick & Lawler, 1978).
Secara keseluruhan, perubahan pekerjaan yang lebih sulit untuk mengubah pekerjaan meskipun keduanya semakin sulit dengan usia. Dalam banyak kasus, individu berubah menjadi pekerjaan di bidang terkait. Dengan hanya sedikit pelatihan dan pelatihan kembali. Dalam kasus lain di mana ada ketidakpuasan dalam perubahan yang lebih drastis dari pekerjaan atau pekerjaan mungkin diperlukan. Yang penting adalah untuk menemukan sesuatu yang Anda benar-benar menikmati melakukan hal yang menantang kemampuan di tempat untuk menyimpan pekerjaan terutama karena keamanan atau mempertahankan reputasi. Terlalu banyak orang yang bekerja dalam pekerjaan di bawah potensi mereka, terutama karena mereka takut pengangguran lebih dari kebosanan. Namun, beberapa orang lakukan ketika mereka sedang mengerjakan sesuatu yang Anda sukai dan yang baik selama ada kebutuhan di masyarakat.
• waktu luang
Tidak ada yang suka bekerja sepanjang waktu. Sebagian besar dari kita menginginkan pergi ke sendiri dan dengan keluarga kita. Istilah tradisional yang digunakan untuk waktu tidak bekerja seperti itu liburan, secara harfiah berarti “waktu off bekerja atau tugas.” Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita memiliki waktu luang lebih baik. Namun peningkatan waktu luang sekarang menimbulkan masalah bagi banyak orang.
• meningkatkan waktu luang
Saat ini, banyak yang menggabungkan kekuatan untuk membawa kita lebih banyak waktu luang. Di satu sisi, meningkatnya penggunaan komputer dan bentuk lain otomatis lebih banyak dilakukan dengan pekerja lebih sedikit dan sedikit waktu. Pada saat yang sama, memasuki pasar tenaga kerja untuk yang lebih muda, perempuan dewasa dan ancaman minoritas mempertahankan tingkat pengangguran yang tinggi atau mengubah distribusi pekerja. Rata-rata pekerja sekarang memiliki liburan dibayar dan hari libur, dan janji jangka waktu yang lebih mendukung pensiun penghasilan. Sementara inflasi, pajak yang lebih tinggi dan peningkatan biaya pendidikan (dan hampir segala sesuatu yang lain) mengancam offset manfaat ini, tren jangka panjang terhadap waktu bebas lebih banyak.
Kebanyakan orang menghabiskan begitu banyak waktu luang dan kegiatan di tempat kerja, antara 30 dan 40 jam per minggu rata-rata. Pada kelompok usia 18 sampai 25 dan lebih dari 50 tahun menghabiskan berjam-jam dua kali lagi dalam kegiatan rekreasi dan di tempat kerja. Kenyamanan kegiatan dapat berkisar dari kegiatan di luar ruangan, aktif, seperti berjalan dan bersepeda pencarian lebih pasif, interior, seperti menonton televisi. Meskipun liburan disukai sedikit berbeda menurut umur dan jenis kelamin, serta apa yang ada dalam mode, yang merupakan aktivitas yang paling populer di kalangan populasi umum di urutan mengunjungi kebun binatang dan taman, piknik, drive, berjalan atau berlari, berenang, sightecing , menghadiri acara olahraga, olahraga bermain atau permainan, memancing dan alam berjalan (Indikator Sosial III, 1980).
Bentuk lain dari hiburan saat berlibur. Berdasarkan survey
243 kerja dan waktu luang
Kebanyakan survei menunjukkan bahwa mayoritas pekerja puas dengan pekerjaan mereka, meskipun kepuasan kerja biasanya tertinggi di antara manajer, eksekutif, dan pekerja profesional. keluhan yang paling cenderung datang dari, perempuan, kulit hitam, dan pekerja muda, dan mereka yang berpendapatan rendah. pergeseran konstan dalam penawaran dan permintaan berbagai jenis pekerja juga mempengaruhi penyesuaian pekerjaan, meskipun pekerja berpendidikan tinggi tetap memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan mereka yang berpendidikan kurang. Namun demikian. Orang perubahan pekerjaan sekitar sepuluh kali rata-rata selama hidupnya atau dia, dengan sebagian besar perubahan yang dilakukan selama dua puluhan orang, dan tiga puluhan.
Minggu kerja yang progresif lebih pendek sekarang memberikan pekerja lebih banyak waktu luang mereka topi di masa lalu, sementara kebanyakan orang menghabiskan waktu sebanyak kegiatan rekreasi seperti di tempat kerja. Mereka tidak selalu tahu bagaimana memanfaatkan waktu luang mereka. Mengingat prospek bertentangan kerja otomatis dan keinginan pekerja untuk makna kerja ful, penggunaan positif liburan dapat memberikan arti yang sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan dan kewarasan dari banyak pekerja
PERTANYAAN UNTUK REFLEKSI DIRI
1. Apakah Anda yakin bahwa kerja keras selalu membayar off?
2. Apakah tiga hal yang paling penting yang Anda cari dalam pekerjaan?
3. Manakah dari tahapan don Super kejuruan identitas Anda saat ini di?
4. Sampai sejauh mana Anda ?
5. Dalam cara apa yang Anda harapkan sebuah perguruan tinggi pendidikan untuk keuntungan karir Anda?
6. Apakah Anda secara aktif bekerja untuk memilih pekerjaan yang kompatibel? Atau apakah Anda kebanyakan menunggu?
7. Apa jenis rasio penawaran dan permintaan yang mendahului bagi Anda pekerjaan yang diminati?
8. Jenis pekerjaan yang telah Anda menyukai yang paling full-time atau paruh waktu?
9. Berapa banyak pekerjaan yang berbeda yang telah Anda sejauh ini termasuk pekerjaan paruh waktu?
10. Manakah dari kelly, AOS untuk jenis waktu luang Anda terlibat dalam paling sering?
OLAHRAGA
1. mengidentifikasi data-keterampilan kerja, orang atau benda?
Mungkin Anda mendengar pepatah lama bahwa beberapa orang akan bekerja dengan orang, sementara yang lain lebih baik dalam bekerja dengan hal-hal. Walaupun hebat disederhanakan, ada, AOS beberapa kebenaran ini. Lebih realistis, thougt, setiap pekerjaan membutuhkan bekerja baik dengan orang-orang dan hal-hal, serta dengan informasi. Salah satu pekerjaan differencesbetween utama, bagaimanapun, adalah tingkat relatif mana jenis-jenis keterampilan yang terlibat.
Pilih lima atau lebih pekerjaan di mana Anda memiliki minat beberapa. Kemudian, dengan menggunakan sistem klasifikasi listedbelow, memperkirakan sejauh mana masing-masing pekerjaan melibatkan keterampilan masing-masing bekerja dengan data (atau informasi), orang, atau hal.
Data pekerjaan orang
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
system yang menggolongkan tiga jenis keterampilan yang tercantum di bawah adalah satu yang sama digunakan dalam Kamus Kerja Judul (DOT) yang diterbitkan oleh kantor percetakan pemerintah. Keahlian yang disusun dalam urutan hirarkis menurut salah satu kompleksitas keterampilan. Dari keterampilan yang paling kompleks (0) dengan yang menyeringai (nomor meningkat). Kombinasi dari ketiga nomor sesuai dengan tiga angka terakhir 316 akan melibatkan tingkat yang relatif tinggi keterampilan untuk deling dengan data, tingkat keterampilan yang tinggi untuk berurusan dengan orang, tetapi sedikit keterampilan untuk bekerja dengan hal-hal. Pilih nomor yang sesuai dari daftar berikut untuk menyisipkan di bawah data / orang / kolom hal-hal pada tabel Anda. Cjeck untuk melihat seberapa baik Anda diperkirakan dengan melihat pilihan kerja Anda dalam DOT.
Data orang hal-hal
0. Mensintesis 0. Mentoring 0. Menyiapkan
1. Koordinasi 1. Negosiasi 1. Precistion kerja
2. Menganalisa 2. Instructhing 2. Operationing mengendalikan
3. Kompilasi 3. Mengawasi 3. Mengemudi, operasi
4. Komputasi 4. Mengalihkan 4. memanipulasi
5. Menyalin 5. Membujuk 5. Merawat
6. Membandingkan 6. Berbicara. Signaling 6. Makan
7. No signivicant 7. Melayani 7. Penanganan hubungan
8. No signivifcant 8. No signivifcant 8. No signivifcant
Hubungan hubungan hubungan
2.matching kepribadian Anda dengan pekerjaan yang kompatibel
Pelajari daftar Belanda, AOS enam tipe kepribadian-pekerjaan atau tema disajikan sebelumnya dalam bab ini. Kemudian pilih jenis trhee yang paling mencirikan kepribadian Anda dalam satu, dua tiga orde. Misalnya, jika Anda berpikir Anda paling, eko kepribadian tipe sosial, dan tingkat yang lebih rendah seperti jenis intivestigative, dan evon kurang seperti tipe artistik, maka tiga pilihan utama Anda akan SIA
Jika kamu akan mengerjakan latian jenis seperti ini lebih sistem matis kamu mungkin tertarik dalam pencarian jonh Holland,menjual di arahkan untuk perencanaan , kejuruan menggunakan instrument menyediakan data yang lebih spesifik ,aktifis, minat dan kemampuan yang lebih gilirannya membantu kamu untuk menemukan tipe kepribadian yang paling has dari kamu .kemudian juga , buku kerja lidernya ,menyediakan daftar lengkap lebih dari pekerjaan yang sudah di atursesuai dengan kemungkina kombinasii,yang berada dari 6 tips kepribadian ,kerja juga menunjukan tingkat pendidikan ol/ pelatihan yang di butuhkan untuk pekerjaan masing-masing.
Pencarian –menjual harus tersedia perguruabn tinggi yang paling conlesting , meskipun di rancang (biasanya dalam waktu kurang dari 1 jam ) ketrbicaan atas hasil anda dengan konselor biasa yang lebih bermanfaat
3. sesuaikan minat dan ketentuan anda
Bautlah daftar lengkap dari semua prestasi yang kamu telah menikmati melakukannya ini harus mencakup apapun yang anda merasa nyaman . tapi peroyek-proyek sekolah ,pekerjaan , hoby ,olah raga atau kegiatan masyarakat.anda termaksd hal yang dilakukan kebanyakan oleh sendiri / bersama orang-orang lain.
Kemudian pilih sesuai / lebih ol prestari yang paling menyengkan mendaftarnya di urutan yang paling menyenangkan sampai yang tidak menyenangkan daftarkan bebrapa prestasi ,anda yang lebih baru sejak dulu hidup anda .
4.persyaratan kejujuran .
Kebanyakan orang sibuk menpersiapkan pekerjaan tampan mengetahui banyak spesifikasi pekerjaan itu apa yang sebenarnya orang lakukan dalam pekerjaan. Sesuatu alasan agar orang lebih muda di harap kan untuk memilih perguruan tinggi sebelum mereka memilih banyak pengetahuuan ato pengalalaman dalam dunia kerja alasan lain bahwa upaya yang mungkin orang tertarik dalam dunia kerja karna prestasi .

2. SELF DIREKCTED CHANGERS

• Konsep Dan Penerapan Self Directed Changers
Menurut teori kompetensi, langkah yang merupakan elemen mendasar untuk mengajarkan atau menigkatkan kompetensi orang dewasa (Competence At Work, 1993). Biasanya disebut dengan istilah “Self Directed Change Theory”.
Teori ini mengajarkan tentang bagaimana kita bisa mengubah diri ke arah yang lebih baik dari kenyataan hidup yang kurang mendukung, katakanlah semacam stres.
Menurut teori ini juga, orang dewasa akan berubah kalau berada dalam kondisi di bawah ini:
1. merasa tidak puas dengan kondisi aktual yang dihadapi (actual)
2. punya gambaran yang jelas tentang kondisi ideal yang ingin diraih/dikehendaki (ideal)
3. punya konsep yang jelas tentang apa yang akan dilakukan untuk bergerak dari kondisi aktual menuju kondisi ideal (action step)
Self directed Change juga memiliki beberapa tahapan, seperti:
1. meningkatkan kontrol diri
Hurlock mengatakan “kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu-individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya” Kontrol sosial itu sendiri adalah individu sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis dan perilaku seseorang. Ketika seseorang ingin merubah kebiasaanya terhadap perbedaan yang sangat besar, seperti orang yang selalu bermalas-malasan saat kuliah,
2. menetapkan tujuan
Dalam hidup kita harus mencoba hal baru dan mengubah hal yang jelek menjadi lebih baik lagi. Tetapkan target kalian untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dengan lebih rajin masuk kelas setiap mata kuliah, dan mendengarkan ajaran dosen.
3. Pencatatan perilaku
Untuk mengubah suatu kebiasaan yang jelek, catatlah hal apa saja yang bisa kita ubah dari kebiasaan tersebut, dari situ kita bisa menilai mana yang akan membantu dan memotivasi dan mana hal yang akan menggoda kita serta harus dihindari setiap kita berada dalam kelas.
4. menyaring anteseden perilaku
Tuliskan kebiasaan yang ingin kita perbaiki, dari situ kita akan melihat kerugiannya, apakah kesadaran konsekuensi lebih kuat dari keinginan melakukan kebiasaan tersebut?
5. menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah kita sudah memulai mengontrol beberapa kondisi yang memicu perilaku atau kebiasaan kita. Meningkatkan pengendalian diri, maka terdiri dari mengatur konsekuensi dari perilaku kita sehingga orang lain menerima perilaku yang diinginkan sebagi imbalan kita telah menyenangkan hati orang lain termasuk orangtua.
6. menerapkan pencana intervensi
Hitunglah seberapa berhasilkah kita mencapai target-target tersebut. Misalnya setiap ujian (UTS, UAS) kita membandingkan nilainya setiap semester.
7. Evaluasi
Lihat lah seberapa ada kemajuan nya kita dalam melakukan perubahan tersebut, usahakan setiap target tercapai, jika tidak alangkah lebih baiknya kita mengulangnya agar target tujuan kita tercapai.

Sumber ;

Pekerjaan Dan Waktu Luang Dan Self Directed Changers

Kerja dan Waktu luang


nataliashintia14.blogspot.com/2014/07/tugas-kesehatan-mental-4.html